Say It With (no longer) Flowers


Tanya kenapa ; cowo-cowo womanizer bisa tetep dapet begitu banyak cewe padahal plakat PLAYBOY udah tercetak di dahinyaaaaa? Jawabannya simple lho, 'cause they know how to treat a lady rite! Mereka tau kalau 'hare gene' ga perlu gombal untuk jadi romantis. Mereka ngeh kalau cewe-cewe zaman sekarang udah akrab dengan cara-cara yang biasa, jadi mereka berbuat sesuatu yang lain daripada yang lain untuk bisa ngegaet cewe.

Jadi sekarang ekike bakal ngebagi beberapa keromantisan buat situ-situ. Beberapa diantaranya udah ekike coba sendiri dan ekike suka 'unyuuu-unyuuu' kalau inget-inget ini.

1. si Dia pernah bikin tweet atau status fb romantis tentang kita? TILEP statusnya! Sekalian cantumin kalau kita emang sengaja nilep statusnya. Why? Selain ini cara terbaik ngasih tau kalau kita memerhatikan dia dan perkembangan tweet danatau statusnya, si dia bakal seneng diem-diem karena tahu kata-katanya bikin kita terkesan.

2. Pernah terlibat pembicaraan via telpon romantis nan panjang? Ah, biasa! Tapi pernah terfikir ga' untuk diem-diem ngerekam suaranya yang lagi bilang sayang bla..bla..? Selain bisa bikin leleh kalau didengerin beratus juta kali, kita bisa motong di bagian yang romantis, tempelin lagu romantis berdua, edit sana-sini, lalu kirim balik ke si empunya suara! kyekeke..

3. Lagi LDR atau ga ketemu lama? Cobalah sering-sering kirim foto yang berisi kegiatan kita. Selain bisa jadi obat kangen, ini cara yang manis untuk ngasih tau si dia kalau sekalipun terpisah (ceile) kita tetep ngingat dia.

4. Siapa bilang surat itu basi, guyyyyys! Oke deh, mungkin perangko terasa terlalu mahal buat kantong mahasiswa ;p tapi hare gene kan ada kemudahan notes di fb atau blog? naaah.. coba deh, ungkapin rasa sayang dan terima kasih, sekaligus syukur karena bisa bareng si yayang. Tapi hindari kalimat gombal dan memuji yang berlebihan ya cuy.. yang penting itu JUJUR dengan kata-kata SENDIRI, bukan nilep atau bahkan copas kaskus! Seancur apapun diksi kita, kalau itu berasal dari pemikiran dan hati, perasaan kamu bakal tetep nyampe kok..

5. Lama ga bisa kencan secara baik dan benar? Cobalah rancang recana liburan bareng si yayang mulai jauh-jauh hari. selain bisa dapet tiket pesawat yang lebih murah, pertengkaran soal rencana liburan ini pasti bisa bikin kita ketawa-ketawa sendiri, sekaligus lebih deket gitchu dech.. hehe..

Nah, segitu dulu tips dari ekike. Asal tahu saja 5 tips di atas fresh dari hasil percobaan ekike sama yayang ekike.. bisa dicoba di rumah guys, resiko ditanggung pembaca.. nyahahaha.. ;9

Hidupku dalam Mencintaimu


Rasanya sinar matamu semakin meredup setiap kali engkau membukakan pintu bagiku yang kepulangannya bisa diitung jari dalam enam bulan.

Tapi rutinitasmu selalu sama. Menyambutku dengan senyum dan mesra, mendudukkanku di sofa ruang keluarga kita, membasuh kakiku dengan handuk panas, lalu menyediakan segelas teh pahit yang kental. Kau akan duduk di sebelahku, memandangku seakan akulah makhluk paling berharga di dunia ini, lalu mengecup keningku dengan seluruh kerinduan yang kau pendam.

Melihatmu, terkadang aku berfikir, bukankah aku makhluk paling nista di dunia ini? Menyia-nyiakan istri sebaik dan sesempurna dirimu… Memberimu waktu dan perhatian yang nyaris tak akan pernah mencukupi.... sedangkan kau masihlah wanita yang butuh disayangi. Aku tahu aku kejam karena tak membiarkanmu pergi dari sisiku untuk mencapai kebahagiaan yang lain. Akulah monster yang memerangkap dan menghabiskan hidupmu dalam penantian. Akulah sumber penderitaanmu.

Sungguh ingin kunyatakan semua itu.

Tapi setiap kali kata-kata itu terlepas, aku bisa melihat kobar amarah dalam matamu, diantara tawa penuh tak percayamu. Kau akan menyipitkan mata besar yang lentik itu, dan aku bisa merasakan hawa dingin darimu menusuk hingga ke organ dalamku.

“Bahagia? Kamu tidak yakin aku bahagia denganmu selama ini, mas?” kau tertawa getir dan pedih. “Bagaimana kau bisa membahagiakan aku sih, kalau kau sendiri tidak yakin, mas?” kau tidak akan marah dan membentak, namun dingin itu memancar di setiap lekuk tubuhmu.

Kau istri yang tak pernah menuntut dan mengomel, tapi mungkin aku lebih memilih kau begitu daripada diam dan memunggungiku. Rasanya seperti ditinggal mati oleh segala jenis suara tawa di dunia ini.

Entah bagaimana, seperti sebuah misteri yang selalu gagal kuungkap, kau selalu bisa memaafkanku dengan begitu mudah keesokan paginya. Seperti selalunya, kau akan mencium pipiku dengan hangat dan menyajikan secangkir kopi hitam yang mengepul di sisi tempat tidur kita. Kau akan bertanya jenis sarapan apa yang kuinginkan dalam balutan lingerie seksi berlapis celemek. Kau selalu tahu bagaimana caranya membuatku bangun di pagi hari dan langsung berdebar lagi.

Itu sebabnya aku nyaris tak pernah bisa melepasmu dengan mudah setiap kali ‘telfon khusus’ itu berdering. Karena artinya, tugas datang dan aku harus meninggalkanmu, lagi. Karena artinya, akan ada malam-malam dingin dan panjang saat kau menanti di rumah, memandangi lekukan kasur tempatku biasa berbaring, mungkin berlinang air mata dan bertanya-tanya apakah aku masih bernafas atau tidak.

Percayalah, sakit yang bergejolak itu juga aku rasakan dalam intensitas yang mungkin tak dapat kau bayangkan.

Itu sebabnya kekasihku, pasangan hidupku, pengisi hatiku, dan istriku yang begitu sempurna…bukanlah hal berat bagiku untuk memaafkan perselingkuhanmu.

Kita tahu apa arti kata ‘setia’ dan sejauh apa definisinya diantara kita berdua. Kamu tahu dalam sesuatu yang kusebut ‘kewajiban tugas’ aku telah meniduri banyak dari kaummu dan kau tetap percaya aku tak pernah melakukannya dengan hati. Kau selalu menyambutku dengan terbuka, kehilangan sinar dalam bola mata saat mendengar pengakuanku, namun selalu menjadi dewi seks yang sempurna seakan-akan sakit hatimu tak pernah ada.

Dan aku mengerti pribadi seperti apa dirimu, sayangku. Kamu adalah air dalam yang menikmati sensasi mengalir melawan hukum arus. Kamu melarutkan dan menerima semua unsur kealpaan manusia serta kekecewaanmu dan menjadikannya seakan netral. Kamu hidup karena kamu tahu di matamu dunia ini berbeda. Kamu bernafas karena masih menemukan ambisi dan adrenalin di darahmu.

Memilihku dengan alasan ‘hidup akan seru bersamamu’. Menyanggupi menyandang beban dengan alasan ‘aku tahu aku bisa untuk itu’. Kesedihan dan pengalaman yang menurutmu sebagai cambuk pelajaran. Kau seperti pengidap schizophrenia yang kecanduan adrenalin, sayang. Itu sebabnya saat aku tak bisa lagi menyuntikkannya dalam kehidupanmu, kau harus mencari donor lain agar tetap bisa bertahan hidup.

Aku memandangi namun berpura-pura tak mengetahui saat kau dengan frustasi memandangi alat tes kehamilan yang belum juga menunjukkan bukti perubahan. Aku mengetahui namun bersembunyi saat kau menangis dengan handphone yang tak jadi digunakan di genggaman. Keadaanku menjauhkanmu dari orang-orang terkasihmu. Sedikit jalur komunikasi dan nyawa kita terancam. Namun aku tahu kau sesungguhnya selalu butuh mendengar suara dan dukungan keluarga dan teman-temanmu yang tak bisa kau hubungi.

Aku tahu.

Aku sungguh mencintaimu hingga aku benar-benar tahu.

Itu sebabnya, aku bisa mengatakan ini sungguh melegakan sayangku. Aku memang mengatakan bahwa ini adalah saat yang kutunggu-tunggu sejak dulu. Bahwa kaulah yang akhirnya memutuskan untuk meninggalkanku, untuk pergi dariku, dan memintaku pergi. Karena sungguh, walaupun aku bisa berbohong begitu sempurna untuk banyak hal, namun kau adalah kealpaan terindahku. Aku tak akan bisa meninggalkanmu atau memintamu pergi. Aku tak akan bisa. Aku akan hancur berkeping-keping.

Itu sebabnya, terima kasih.

Bukan karena aku tidak mencintaimu dan sungguh berharap kau akan pergi. Bukan karena aku bisa dengan mudah memilih wanita lain karena sungguh tak ada wanita sesempurna dirimu di dunia ini, cinta sejatiku. Aku ingin membahagiakanmu, sesederhana itu hingga bisa melepaskanmu, wanita tak tergantikan, dan setengah mati menahan diri untuk tidak menembak mati lelaki beruntung yang mendapatkanmu nanti.

Cintaku…

Kekasihku…

Biarlah kata-kata terakhirmu aku anggap sebagai peneguh diri. Biarlah kata-kata terakhir itu aku percayai dan aku simpan hingga mati. Aku tahu, sangat tahu, kau jujur saat mengatakannya, bahwa, "Aku meninggalkanmu bukan karena aku tak lagi mencintaimu, tapi karena hidup mulai terasa tak mudah bersamamu. Dan aku bersamanya bukan karena aku mencintainya melebihi dirimu, tapi karena hidup terasa lebih mudah bersamanya…"