Curhat dan Abu-abu

Entah mengapa, dari dulu saya merasa manusia itu objek (iya, objek) yang menarik untuk dipelajari. Padahal saya tidak pernah tertarik mendalami bidang psikologi, namun kerumitan emosi dan ciri khas karakter manusia seperti magnet keingintahuan yang mengundang saya untuk mengubek-ubeknya. Selain memang pada dasarnya saya baik hati dan suka menolong (hueeeek). Dan curhat, adalah salah satu medianya.

Jadi, untuk penegasan, saya sama sekali bukan pribadi yang berlimpah simpati dan kasih sayang dalam menghadapi curhatan. TIDAK. Saya cenderung tegas, memberikan jalan pikiran logika dan sedikit hati dalam menilai suatu masalah, dari banyak sisi.

Tapi herannya, sekalipun saya (terkesan) kurang berhati dan realistis, masih ada juga teman-teman dan keluarga yang menceritakan permasalahan dan meminta pendapat saya. Dan jujur saja saya pribadi sih, senang-senang saja mendengarkannya. Bahagia, malah. Seperti ikan yang dapat pangan, seperti murid rajin yang diberi PR, seperti nelayan yang kebagian angin baik, saya senang ikut berpikir dalam suatu masalah yang mengkaji karakteristik manusia.

Biasanya, cara saya memandang suatu masalah adalah, temukan segala kemungkinan dari semua sisi yang bisa terpikirkan. Saya pribadi selalu berpendapat semua orang adalah ABU-ABU. Saya tidak percaya ada manusia yang benar-benar 'pure' putih atau 'pure' hitam. Setiap orang baik pasti memiliki kekurangan dan orang yang dicap jahat juga pasti sesungguhnya masih memiliki kelebihan. Di mata saya, ini adalah standar pakem untuk memandang masalah.

Nah, jika ada order curhatan, yang saya lakukan pertama kali adalah mendengarkan hingga tuntas (bahkan untuk alasan kesopanan). Lalu saya akan minta maaf terlebih dahulu karena mungkin komentar saya terlalu tajam.

Langkah selanjutnya saya akan mencoba mengulik-ulik sisi hitam dari masalahnya. Saya akan menjelek-jelekkan, merendahkan, dan cenderung menjatuhkan. Anda mungkin akan merasa pesimis, mulai putus asa, bahkan menyesal karena curhat dengan saya (wkwkwk). Tapi anda juga akan cenderung mengangguk dan mengiyakan kejelekekan itu (biasa, sifat manusia).

Lalu, saya akan mulai membangkitkan anda dari jurang tadi, perlahan-lahan. Posisi lemah anda membuat saya lebih mudah untuk mengulurkan tangan. Saya akan menyajikan kebaikan-kebaikan, sisi positif, harapan, dan kemungkinan penyelesaian masalah. Saat itu anda akan merasa berharga, bangkit kembali, mendapatkan rasa optimis, dan keyakinan untuk bahagia kembali (halah, promosinyaaa...).


Kenapa bukan sisi putih dulu? Karena memberi sisi hitam lalu putih, seperti menenggelamkan anda di air berlumpur hingga kehabisan nafas, lalu melepaskan anda ke udara penuh oksigen. LEGA. Anda akan begitu menghargai oksigen itu ketika saya memberikannya setelah anda kehilangan atau jatuh. Jika saya memberikan yang putih terlebih dahulu, analoginya seperti memberi anda oksigen (yang tidak akan terlalu dihargai) lalu menenggelamkan anda. Got it?

Setelah menyajikan bermacam-macam sisi, saya juga akan mencoba memaksa anda untuk berempati pada 'tersangka' permasalahan (anda pura-puranya adalah 'korban', isn't?). Bagaimana ia bisa melakukan hal itu pada anda, pertimbangannya, perasaan yang mungkin melanda dirinya, masalah-masalah, dan kegalauannya sendiri. Hey, guys, dia juga manusia bow, walau statusnya 'tersangka'. Ini akan membantu anda memahami dan menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

Lalu, saya tipe yang tidak suka menyuruh-nyuruh atau mendikte orang lain, apalagi mikir sampai pusing untuk orang lain. So, pada akhirnya andalah yang akan saya minta untuk berpikir. Saya sudah menyajikan banyak porsi sisi masalah, menaburinya dengan pendapat saya, dan memberi irisan empati. Sekarang saatnya anda yang memutuskan : mau makan atau tidak.

Anda yang akan menjalani, jadi PUTUSKAN SENDIRI jalan keluarnya. Karena sesungguhnya hanya andalah yang paling tahu jalan terbaik (walau mungkin emosi sudah kadung membutakan). Karena sesungguhnya anda sudah tahu sejak lama jalan keluarnya (tapi ga sadar aja sih). Anda butuh saya untuk bikin clear masalah, I did. Sekarang giliran anda yang menambahkan dekorasi akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar